Kamis, Desember 20, 2007

Qurban oh Ied Qurban (sebuah renungan)

Allahu akbar 3x,
Laillahaillahu allahu akbar,
Allahu akbar wallillahi ilhamdu

Sejak Semalam, Suara takbir bersautan mulai dikumandangkan menyambut hari raya iedul Qurban atau iedul adha atau lebih dikenal dengan hari raya haji. Karena ibadah haji dilaksanakan pada kesempatan ini.
Pagi jam 5, sang matahari dan Sang Rembulan kami sudah bangun tidur, siap-siap mau berangkat sholat ied. Hari ini - ayah bunda- ingin mengajak sholat ied di Lapangan Parkir Alfa Supermarket Harapan Indah. Rencananya sholat ied akan dilaksanakan mulai pul 7.00 Pagi dengan khatib KH DR. Jalaludin. Sholat ied berlangsung dengan tertib dan lancar, selesai sekitar jam 8 - an pagi.
Tapi sebelum itu, kilas balik sehari sebelumnya saat ayah dan bunda mau berangkat kerja. ketika memasuki wilayah pulogebang, Jakarta timur - sedikit terkejut karena terdengar sayup2 suara takbir berkumandang. Mendekati kantor wilayah jakarta timur, takbir itu semakin keras berkumandang. Ternyata masjid sekolah Al -Ashar, depan walikota melaksanakan sholat ied pada hari rabu itu (19 desember 2007).
Terlepas siapa yang salah dan benar, ada sedikit pertanyaan di dalam hati - Kenapa kita sesama muslim di indonesia selalu diwarnai perbedaan penentuan tanggal untuk hari raya?. Kenapa Para guru dan maha guru yang paham tentang masalah itung2 an hari tidak duduk bersama membicarakan hal itu dengan mengesampingkan latar belakang organisasi kemasyarakatan yang diikuti? Bukankan Porsi akhirat harusnya lebih diutamakan dibanding porsi dunia dengan alasan demi kemaslahatan umat ?


TaNyA KeNaPa ???